Cimahi, NR- Menindaklanjuti pemberitaan sebelumnya, terkait dugaan pencemaran lingkungan oleh PT. San San Saudaratex yang terletak di Cibaligo Rt 3 Rw 29, Kota Cimahi beberapa hari yang lalu, sejumlah awak media mendatangi lokasi pabrik pada Hari Kamis (6/6/23).
Namun sayangnya, upaya konfirmasi terhenti hanya sampai di pos keamanan, seolah tidak ada yang berani menemui awak media. Akan tetapi awak media berhasil mendapatkan nomor kontak dari HRD PT. San San Saudaratex yakni Bagja dengan nomor +62 821-2297-xxxx.
Ketika dikonfirmasi, Bagja mengatakan tidak dapat menemui awak media dikarenakan cuti hingga hari Jum’at. Kendati demikian, dirinya menjawab “Terkait ini sudah ditangani dengan serius dan sudah ada laporan dari DLH dan tahap kunjungan dengan warga terdampak, ” Tulisnya di WA.
Bagja juga mengatakan bahwa, “Semua progres sudah disampaikan ke DLH Cimahi” Tambahnya.
Namun, diduga ada kebohongan dari pihak PT San San Saudaratex dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi. Terbukti dari hasil wawancara Kami dengan salahsatu narasumber warga setempat yang menyatakan bahwa, “Dinas Lingkungan Hidup belum ada tindakan apapun termasuk itikad baik dari pihak PT San San” Ujarnya.
Terlebih kompensasi yang dinilai wajib diberikan oleh pihak pabrik untuk warga yang menjadi korban limbah (terganggu kesehatan) belum ada realisasi. Apalagi accident kebocoran limbah tersebut terjadi dalam jangka panjang.
Dengan demikian, jangan sampai ada dugaan kongkalikong antara PT. San San Saudaratex dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi yang solah tutup mata! Terbukti juga kebohongan pihak Dinas Lingkungan Hidup yang diwakili oleh Luki dan Thoha saat konferensi pers beberapa hari lalu yang menyatakan bahwa sudah maksimal membantu warga, akan tetapi belum ada bukti bahwa DLH turun tangan untuk memberikan sangsi administratif.
Warga berharap, PT. San San segera memperbaiki sistem IPAL maupun limbah batu bara yang dapat merusak lingkungan maupun kesehatan, agar terciptanya lingkungan hidup yang nyaman dan sehat.
Hingga berita ini diterbitkan, kami masih berupaya mengkonfirmasi pihak terkait yang berwenang.